Selasa, 25 Oktober 2016

Main Main ke Tulungagung

Tulungagung, mukin banyak orang yang masih belum mengerti keindahaan yang dimiliki salah satu kota ini termasuk awal mulanya saya sendiri, tapi berkat dunia yang sekarang lebih moderen dengan adanya internet sehingga mencari informasi sangatlah mudah, disitu saya dan teman teman mengulik keindahan yang disajikan oleh tulungagung, awalnya sendiri saya dan teman teman hanya ingin menyegarkan otak sejenak dengan aktifitas yang kami lalui terlalu over, well kami putuskan untuk pergi berlibur, salah satu destinasi liburan yang tidak jauh jauh amat dr kota Malang ada banyak namun pilihan kami jatuh pada kota Tulungagung, dmna kami sendiri belum pernah berlibur ke sana.

Perjalanan dimulai dari Malang lebih tepatnya diarea sawojajar, berangkat menggunakan mobil dengan kurang lebih waktu sampai pantai +- 4 jam (maklum sempat salah arah), kami tiba dipintu masuk area pantai, tiba diarea parkir kamipun tak lama langsung menuju tempat tujuan kami, ya pantai coro dan bukit mulok yang masih ditempuh lagi dengan berjalan kaki kurang lebih 40 menitan untuk sampai pada pantai coro sendiri, sedangkan untuk menuju bukit mulok dibutuhkan perjalanan dari pantai coro ke bukit mulok kurang lebih 20 menitan, well segala yang berhubungan dengan usaha akan membuahkan hasil yang memuaskan, seperti perjalanan kali ini, rasa lelah berjalan akan dibayar dengan keindahan yang menajubkan

mungkin dari kata tak akan terpancar keindahan sendiri, silahkan tonton sedikit video hasil dari saya sendiri untuk membayangkan keindahan pantai yang berada di tulungagung.

Kamis, 29 September 2016

Diantara Hobby dan Kewajiban

Awalnya cuman pengen memperdalam software CAD tapi malah kejerumus software desain vektor dan malah keasikan hingga lupa akan tujuan utama untuk belajar software CAD.

berawal pada akhir tahun 2015 salah seorang sahabat saya mengenalkan software AI atau biasa disebut Adobe Illustrator lebih tepatnya pada saat perencanaan acara mini reuni yang diadakan teman seangkatan sekolah dulu, awalnya cuman disuruh untuk menginstalnya saja agar pada saat rapat panitia sahabat saya dapat menggunakan laptop saya untuk mendesain, mungkin awalnya cuman melihat melihat saat sahabat saya bermain main dengan laptop kecil saya namun lama kelamaan muncul sebuah pertanyaan "kok bisa gtu? gmna caranya" hingga akhirnya perlahan lahan sahabat saya mengajari saya dasar dasarnya, mungkin pada titik ini saya mudah mengerti karena softwre ini tak jauh beda dengan software sodaranya sendiri yaitu Adobe Photoshop karena tool toolsnya tak jauh beda bila dibandingkan Corel sendiri (pernah belajar corel hingga beli bukunya namun gagal)

mungkin cuman pengen memperpanjang jam terbang aja dalam desain vektor dengan iseng iseng desain poster pada saat ada acara penting aja numun lambat laun ada seorang temen yang minta bantuan untuk mendesainkan poster jurnalnya, well pada saat itu mungkin yang terlihat dimataku hanyal tantangan untuk menyelesaikannya, mungkin terlihat mudah saat melihat hasilnya namun dibalik semua itu ada sebuah pelajaran yang mungkin aku peroleh, hal itu mungkin bisa dibilang "sudut pandang tiap orang" pada awalnya aku mendesain poster itu hanya bagus menurut mataku sendiri namun bukan mata orang lain, hal itu terjadi mungkin pada saat banyak revisi dalam posternya, mungkin pada saat revisi pertama kali sangat wajar namun pada akhirnya merasakan revisi berkali kali pada projek yang sama hingga pada akhirnya selesai juga, well saat terlihat hasil akhirnya memang sangat memuaskan bagi saya sendiri dan melebihi ekspetasi saya sendiri, hingga akhirnya pada projek projek berikutnya pun saya sudah terbiasa mendengar kata revisi, mungkin awalnya sulit namun lambat laun sudah terbiasa.

Reason
awal ilmu yang saya dapatkan dari teman saya sangatlah bermangfaat dan tidak dipungut biaya sepeserpun, maka dari itu siapapun teman saya yang meminta bantuan dalam mendesain kepada saya maka tak akan pernah saya meminta imbalan uang ataupun barang, cukup katakan terimakasi dan apresiasi hasil kerja keras saya sudah lebih cukup

pada akhirnya hasil karya desain vektor saya lebih banyak dibandingkan hasil karya dari desain software CAD saya sendiri, mungkin saya lupa akan jati diri saya dalam memperdalam ilmu sebagai seorang sarjana Mesin, well unttuk kedepannya semoga saya memiliki kemauan yang tinggi untuk kembali pada jalan yang benar

Sabtu, 24 September 2016

Positif atau Negatif ?

Intro
tepat satu tahun yang lalu aku diwisuda sebagai sarjana teknik disalah satu kampus cukup ternama dikota Malang (oktober 2015), lulus dengan IPK yang cukup bagi saya sendiri, ingat sekali bagaimana perasaan saya ketika diwisuda bahagia, membanggakan dan pastinya berekspetasi tinggi, sebelum diwisuda saya sendiri dinyatakan lolos tes akhir atau tes kesehatan pada salah satu perusahaan yang cukup bonafit, pada awalnya sendiri pikiran saya sedang memikirkan hal yang tak lain untuk bermain main saja yg menyebabkan keraguan pada hati untuk berangkat pergi menuju ibu kota untuk bekerja dimana perusahaan tsb berlokasikan.

Titik Awal
pada awalnya saya tak begitu ingin untuk berangkat sampai akhirnya perusahaan memberikan waktu sekitar awal januari untuk mempersiapkan diri berangkat menuju ibu kota, saat sebelum hari pemberangkatan benar benar menjadi hari yang tak pernah aku sia siakan untuk bermain, hari demi hari hanya berlalu dengan wasting time atau bermain kesana kemari, tepat saat hari pemberangkatan perusahaan tsb kembali mentelfon untuk klarifikasi bila penundaan pemberangkatan dikarenakan alasan yang cukup rumit pada awalnya jatah liburan seperti diperpanjang hingga akhirnya ditunda pada bulan berikutnya, pada saat bulan berikutnya pun sama seperti bulan bulan sebelumnya terjadi penundaan, sampai pada akhirnya perusahaan tersebut tak pernah menelfon kami kembali hingga kami (peserta lolos tes akhir) sendiri yang mentelfon balik perusahaan tsb dengan jawaban yang sama seperti jawaban yang sebelum belumnya.

Titik Tengah
pada saat proses penundaan atau menunggu pemberangkatan, terhitung awal januari diriku menunggu awal penantian yang cukup menyianyiakan, awal febuari mulai mencoba melangkah mencari pekerjaan yang lain dengan mengikuti jobfair, masi ingat awal jobfair bertempatkan dikota pahlawan, saya bersama teman teman berangkat menuju jobfair tersebut bersama sama, masi ingat betapa tidak ada keniatan saya untuk bekerja dan hanya memikirkan main main saja, begitu tercermin dari kesiapan saya yang hanya membawa CV 2 lembar saja, pada awalnya memang hanya main yang ada diotak saya, terlintas dipikiran "mau sampai kpn mainnya?" memang pertanyaan yang sedikit namun cukup membuat hati bimbang, semenjak pertanyaan itu muncul dalam otak saya pun mulai meningkatkan niat saya untuk benar benar mencari pekerjaan, mulai pada awalnya terlalu selektif dalam memilih perusahaan hingga kesiapan saya dalam mengikuti tahapan tahapan dalam proses seleksi karyawan, tak terhitung berapa CV yang telah saya drop diperusahaan perusahaan yang mengikuti jobfair hingga menggunakan aplikasi pencari pekerjaan.

Titik Gelap menuju Titik Terang
bermodalkan kepercayaan tinggi karena sebelumnya telah pernah mengikuti seleksi karyawan diperusahaan yang cukup bonafit hingga proses tahap akhir (namun digantung perusahaan tsb hingga akhirnya tak ada kejelasan sama sekali), saya pun cukup percaya diri menghadapi seleksi diberbagai perusahaan perusahaan yang siap menerima jasa dan tenaga saya, namun lambat laun satu persatu teman yang dulu mencari pekerjaan bersama mulai mendapatkan jalan dalam karir mereka masing masing lebih tepatnya mendapatkan pekerjaannya masing masing, mungkin pada titik ini saya merasa tertinggal dan kalah, hingga akhirnya saya pernah mencoba mengikuti jejak salah satu teman seperjuangan dalam mencari pekerjaan dulu untuk berkarir dalam perusahaan tempat dia bekerja sekarang, pada akhirnya sayapun gagal juga dalam proses seleksi interview, mungkin dimulailah kepercayaan yang dulu tinggi hingga ekspetasi yang cukup tinggi terjun bebas menuju jurang tanpa dasar, bagaimana mungkin teman saya bercerita bagaimana proses rekrutmentnya sangat muda namun saya masi saja gagal, tak patah arang saya sendiri terus mencoba sampai pada akhirnya saya berhenti dan menoleh ke belakang pada akhirnya telah menginjak puluhan perusahaan yang telah saya ikuti proses rekrutmennya dan tak terhitung berapa CV yang telah saya keluarkan, mungkin disaat inilah saya merasa sedikit frustasi atau bisa dibilang iri ketika teman teman memulai memetik hasil kerja keras mereka dalam bekerja, mereka mampu membeli sesuatu sesuai keinginan mereka dengan uang mereka sendiri sedangkan diriku? jangan kan membeli suatu barang mengembalikan sebuah kepercayaan saja akupun tak mampu.

Titik Sekarang
sampai pada akhirnya ketika salah satu sahabat seperjobseeker saya sendiri yang membangkitkan semangat saya untuk tetap berjuang dan terus berusaha, masih ingat bagaimana kata kata yang dia lontarkan kepadaku "cuman ini usaha yang bisa aku lakukan selain berdoa dan berusaha, selebihnya tuhan yang menentukan" yang dimaksut kata usaha dalam perkatannya adalah tetap mencari pekerjaan, well mungkin sederhana tapi banyak makna dalam kandungan arti dalam kata katanya pada saat saat begini, mungkin sifat tak mudah menyerahnya patut untuk ditiru, semenjak dia berkata begitu akupun tak ingin kalah dalam hal semangat, sekali lagi aku melangkah untuk mengikuti proses rekrutmen dalam berbagai perusahaan meski sampai saat ini masih belum mendapatkan jodoh dalam bekerja, akan terus aku hitung berapa perusahaan yang telah aku lamar hingga pada akhirnya 1 peluang dalam perusahaan yang dapat aku masuki (peluang 1/?), well mungkin 1 tahun yang lika-liku namun memiliki berbagai pelajaran mungkin salah satunya dalam hal sudut pandang, mungkin pada pandanganku saat ini berbeda dengan pandangan diriku yang lalu, teman yang mampu membeli barang sesuai keinginan mereka? well mereka patut diapresiasi karena kerja keras mereka dan patut untuk ditiru dan dijadikan motivasi agar dapat menyusul, teman mendapatkan pekerjaan dahulu? well mereka telah berjuang dan patut untuk diberi dukungan untuk memulai jalan awal karir mereka, aku? kasihan? well sudut pandang kalian lah yang melihat tp aku tak tak membutuhkan kasihan karena aku bukanlah seseorang yang seperti dahulu lagi, mungkin seperti cuplikan kata "jomblo ngak butuh quote tapi jomblo butuh pasangan" sayapun memulai mencari kepuasan tersendiri, mungkin salah satu kepuasan tersebut adalah mencurhkan dalam bentuk tulisan pada media ini, satu tahun yang sia sia? yang benar saja, satu tahun yang penuh pelajaran malah, ngak dalam moral saja mungkin dalam mengisi waktu luang juga, dengan limpahnya waktu luang terkadang aku isi dalam mengembangkan ilmu dalam hal editing, ngak cuman edit foto dan vidio juga dalam editing software CAD , mungkin dengan banyaknya waktu luang ini memberikan cukup ruang untuk berkarya dan berimajinasi.

Termikasihku untuk : Kedua Orang tua dan Parasahabat!
mungkin sekali lagi jalan yang kita ambil ini sama wahai sahabat terbaikku sampai pada persimpangan jalan aku akan tetap mendoakanmu yang terbaik sahabatku yang tak pernah lelah menasihati dan memberi semangat

"Sandi Tyo orang biasa bisa saja"

Minggu, 11 September 2016

Bersepeda Menuju Coba Jahe

Coba Jahe atau biasa dikenal dengan Air Terjun Begawan karena tempatnya terletak pada Dusun Begawan, Desa Pandansari, Kecamatan Jabung namun kebanyakan orang menyebutkan letaknya pada tumpang, well itu tak salah juga karena masi satu daerah

Bersama teman sepermainan sepersekolahan seperalumni dan tentunya sahabat yang super sekali, kami mencoba menyusuri jalanan menggunakan sepeda pancal menuju lokasi, karena beberpa teman rumahnya yang berbeda beda kami memutuskan untuk menjadikan pom bensin depan monumen pesawat terbang yang terletak dipakis sebagai salah satu titik lokasi kumpul, saya sendiri berangkat dari Singosari bersama seorang teman saya menuju titik kumpul, dibutuhkan kurang lebih 30 menit dari singosari menuju titik kumpul melewati jalur belakang (jalur tikus menuju bandara abd saleh) well yang daerah Singosari pasti taulah, sesampai titik kumpul kami langsung berangkat menuju lokasi, dibutuhkan kurang lebih sekitar 2 sampai 3jam an untuk menuju lokasi tersebut, well game over karena jalanan cukup nanjak dan beberpakali kami harus beristirahat.

Sesampainya pada lokasi rasa lelah seperti terbayarkan dengan keindahan coban tersebut, well bagi mereka mungkin seperti coban pada umumnya namun bagi kami ini seperti coban yang sangat istimewa karena kami dapat dengan usaha kayuhan kami sendiri,

Sepengal dokumentasi kami menuju Coban Jahe menggunakan sepeda pancal, enjoi

Bersepeda Mengitari Kota Malang

Mainan baru karena mainan lama (papan skate) sudah tidak ada bisa dibilang sudah hancur, sebuah sepeda yang sederhana mampu membahagiakan diriku untuk menemukan suatu kepuasan dalam dunia olahraga

Kota Malang, sebuah kota dimana tempat kelahiran dan dibesarkannya diriku, kota yang sejuk dan dingin selalu menjadi cirikhas kota ini, bersepeda saat pagi hari sangatlah cocok dikota ini walaupun jalanan kota ini naik turun seperti perjalanan hidup ini namun sisi kota Malang terlalu indah bila kau susuri dengan motor atau mobilmu saja.

Menyusuri beberapa sudut kota Malang dengan Sepeda, Enjoy